Monday, April 19, 2010

Sebagaimana diketahui bahwa yang dimaksud Manhaj Salaf adalah bukan Hizb akan tetapi jalan seseorang dalam Dien Islam ini. Boleh perorangan ataupun berkelompok akan tetapi isi hati seseorang siapa yang tahu, bagaimana akidah atau manhajnya ? dan tidak bisa di hakimi oleh siapapun dengan apa kelompoknya atau bagaimana perbuatannya pada saat itu yang mungkin ia jahil karena tidak mengetahui akan ilmu.

Legitimasi Salaf atau bukan salafnya itu darimana atau dari siapa ?

Bagaimana dengan orang yang bermanhaj salaf tapi masih melakukan beberapa maksiat ? apakah gelar salafnya hilang ?

Mungkinkah diperlukan suatu sertifikat tertentu dari suatu hizby tertentu untuk menerangkan bahwa si fulan itu salaf atau bermanhaj salaf ? , seperti sertifikatnya tarekat naqsabandiyah misalnya ! coz amat mudah saat ini orang - orang (Hizb) menuduh si anu telah keluar dari manhaj salaf dikarenakan si fulan itu telah salah mengambil jalan yang berbeda dari ketentuan organisasi tertentu meskipun sifulan tersebut masih berpegang pada ijtihadnya para ulama salaf. Dalam kenyataannya memang sertifikasi ini adalah ada !

Bukankah sudah menjadi dalil bagi sebagian Hizb bahwa seorang muslim yang melakukan dosa besarpun tidak keluar dari keislamannya sedangkan yang bermanhaj salaf tapi bermaksiat ? Begitu mudahnya mereka mengatakan si anu bukan salaf karena lain Hizb. afwan akhi sekalian..... ana hanya memberikan wacana untuk dipikirkan, semoga semua sekat yang ada sedikit demi sedikit akan terurai demi persatuan diatas Haq. Toh mereka ahli bid'ah pun mampu bersatu mengapa kita tidak ? Let's Think Our Future. To Be honest On The truth.

Satu dalil yang mungkin cocok untuk menjawab permasalahan ini adalah dalam QS. At Taubah (9) : 105

dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. At taubah (9) : 105

dapat dipastikan seseorang itu berada dalam manhaj salaf ataukah tidak dari amal perbuatannya akan tetapi tentu saja bukan suatu vonis atau justifikasi karena hak tersebut ada pada Allah SWT atas dasar bahwa Allah yang maha mengetahui atas Ikhtilaf yang ada dan Allah lah yang maha mengetahui dan berkehendak siapa yang mati dalam keadaan khusnul khatimah.

Kalaulah yakin dengan apa yang kita pegang dengan dalil yang sohih dari qur’an dan sunnah maka bersediakah mempertanggung jawabkannya nanti di yaumal akhir. ….?

afwan akhi sekalian..... ana hanya memberikan wacana untuk dipikirkan, semoga semua sekat yang ada sedikit demi sedikit akan terurai demi persatuan diatas Haq. Toh mereka ahli bid'ah pun mampu bersatu mengapa kita tidak ? Let's Think Our Future. To Be honest On The truth.

Labels: